Hari ini, sebanyak 10.000 buruh PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) melakukan aksi demonstrasi besar-besaran di depan Istana Negara. Massa buruh yang berasal dari berbagai pabrik milik Sritex ini menuntut perhatian pemerintah terhadap isu-isu yang mereka hadapi. Apa sebenarnya yang menjadi latar belakang aksi ini? Berikut ulasannya.
Tuntutan Utama Para Buruh
Aksi ini dilatarbelakangi oleh beberapa isu utama yang dirasakan buruh Sritex:
- Keterlambatan Pembayaran Gaji: Banyak buruh mengeluhkan keterlambatan pembayaran gaji dalam beberapa bulan terakhir.
- PHK Massal: Terdapat laporan mengenai rencana pemutusan hubungan kerja (PHK) massal yang dianggap tidak sesuai dengan prosedur.
- Kondisi Kerja Tidak Layak: Para buruh juga menyuarakan tuntutan terhadap peningkatan fasilitas dan kondisi kerja yang lebih baik.
- Penolakan Perubahan Sistem Kontrak: Beberapa buruh menolak rencana perubahan sistem kerja yang dianggap merugikan mereka.
Reaksi dari Manajemen Sritex
Pihak manajemen Sritex telah memberikan tanggapan terhadap aksi ini. Mereka menyatakan bahwa perusahaan tengah menghadapi tantangan besar akibat tekanan ekonomi global, yang berdampak pada operasional dan kondisi keuangan perusahaan. Namun, manajemen berkomitmen untuk mencari solusi terbaik tanpa mengabaikan hak buruh.
Also Read
Peran Pemerintah dalam Konflik
Para buruh menuntut campur tangan langsung dari pemerintah untuk memediasi konflik ini. Mereka meminta agar pemerintah:
- Memastikan hak-hak buruh tetap terlindungi.
- Memberikan bantuan terhadap perusahaan yang terdampak krisis ekonomi agar tidak merugikan pekerja.
- Mendorong transparansi dalam pengelolaan perusahaan.
Aksi Damai atau Tekanan?
Meskipun aksi ini berlangsung damai, ada kekhawatiran bahwa tekanan massa yang besar dapat berdampak pada stabilitas sosial. Beberapa pengamat menyarankan dialog terbuka antara buruh, perusahaan, dan pemerintah untuk menyelesaikan persoalan ini.