10.000 Buruh Sritex Geruduk Istana, Ada Apa di Balik Aksi Besar Ini?

10.000 Buruh Sritex Geruduk Istana, Ada Apa di Balik Aksi Besar Ini?

Hari ini, sebanyak 10.000 buruh PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) melakukan aksi demonstrasi besar-besaran di depan Istana Negara. Massa buruh yang berasal dari berbagai pabrik milik Sritex ini menuntut perhatian pemerintah terhadap isu-isu yang mereka hadapi. Apa sebenarnya yang menjadi latar belakang aksi ini? Berikut ulasannya.

Tuntutan Utama Para Buruh

Aksi ini dilatarbelakangi oleh beberapa isu utama yang dirasakan buruh Sritex:

  1. Keterlambatan Pembayaran Gaji: Banyak buruh mengeluhkan keterlambatan pembayaran gaji dalam beberapa bulan terakhir.
  2. PHK Massal: Terdapat laporan mengenai rencana pemutusan hubungan kerja (PHK) massal yang dianggap tidak sesuai dengan prosedur.
  3. Kondisi Kerja Tidak Layak: Para buruh juga menyuarakan tuntutan terhadap peningkatan fasilitas dan kondisi kerja yang lebih baik.
  4. Penolakan Perubahan Sistem Kontrak: Beberapa buruh menolak rencana perubahan sistem kerja yang dianggap merugikan mereka.

Reaksi dari Manajemen Sritex

Pihak manajemen Sritex telah memberikan tanggapan terhadap aksi ini. Mereka menyatakan bahwa perusahaan tengah menghadapi tantangan besar akibat tekanan ekonomi global, yang berdampak pada operasional dan kondisi keuangan perusahaan. Namun, manajemen berkomitmen untuk mencari solusi terbaik tanpa mengabaikan hak buruh.

Peran Pemerintah dalam Konflik

Para buruh menuntut campur tangan langsung dari pemerintah untuk memediasi konflik ini. Mereka meminta agar pemerintah:

  • Memastikan hak-hak buruh tetap terlindungi.
  • Memberikan bantuan terhadap perusahaan yang terdampak krisis ekonomi agar tidak merugikan pekerja.
  • Mendorong transparansi dalam pengelolaan perusahaan.

Aksi Damai atau Tekanan?

Meskipun aksi ini berlangsung damai, ada kekhawatiran bahwa tekanan massa yang besar dapat berdampak pada stabilitas sosial. Beberapa pengamat menyarankan dialog terbuka antara buruh, perusahaan, dan pemerintah untuk menyelesaikan persoalan ini.

Popular Post

Nama-Nama Paling Populer di Indonesia Tahun 2025: Apakah Namamu Termasuk?

Lifestyle

Nama-Nama Paling Populer di Indonesia Tahun 2025: Apakah Namamu Termasuk?

Memasuki tahun 2025, tren pemberian nama di Indonesia menunjukkan pergeseran menarik. Data terbaru dari Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil ...

Gaji 1,8 Miliar Per Bulan, Berikut Detail Kompensasi Dirut Pertamina Patra Niaga yang Terjerat Kasus Korupsi

Nasional

Gaji 1,8 Miliar Per Bulan, Berikut Detail Kompensasi Dirut Pertamina Patra Niaga yang Terjerat Kasus Korupsi

Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan, telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi tata kelola minyak mentah ...

2025, Kurikulum Merdeka Resmi Diterapkan di Seluruh Sekolah Indonesia

Edukasi

2025, Kurikulum Merdeka Resmi Diterapkan di Seluruh Sekolah Indonesia

Jakarta, 8 Januari 2025 — Pemerintah Indonesia secara resmi menetapkan Kurikulum Merdeka sebagai kurikulum nasional yang wajib diterapkan di seluruh ...

Harga HP Oppo Terbaru Januari 2025: Oppo Find X8 hingga Oppo A60, Mana Pilihanmu?

Teknologi

Harga HP Oppo Terbaru Januari 2025: Oppo Find X8 hingga Oppo A60, Mana Pilihanmu?

Pada Januari 2025, OPPO kembali menghadirkan berbagai pilihan smartphone terbaru yang siap memenuhi kebutuhan Anda. Berikut adalah beberapa model unggulan ...

Tragis! Wanita Tak Berdaya Usai Kecelakaan Diperkosa di Pinggir Sawah

Hukum & Kriminal

Tragis! Wanita Tak Berdaya Usai Kecelakaan Diperkosa di Pinggir Sawah

Serang, Banten – Seorang pria berinisial IS (27), warga Kecamatan Tanara, Kabupaten Serang, Provinsi Banten, ditangkap polisi setelah diduga memerkosa ...

Trump Kesal: Pejabat California Nggak Becus Menangani Kebakaran Los Angeles

InternasionalPolitik

Trump Kesal: Pejabat California Nggak Becus Menangani Kebakaran Los Angeles

Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump, melontarkan kritik tajam terhadap pejabat California terkait penanganan kebakaran hutan yang melanda Los Angeles. ...

Leave a Comment