Pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), merancang program baru untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang memperpanjang masa studi menjadi empat tahun. Tahun tambahan ini difokuskan pada persiapan kerja di luar negeri, dengan tujuan meningkatkan kompetensi lulusan agar siap bersaing di pasar kerja global.
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, menyatakan bahwa beberapa SMK akan dipilih untuk menerapkan program ini. Selama tahun keempat, siswa akan mendapatkan pelatihan intensif yang disesuaikan dengan kebutuhan industri internasional, termasuk penguatan kompetensi kejuruan, pembelajaran bahasa asing, dan pemahaman budaya negara tujuan.
Selain itu, pemerintah bekerja sama dengan Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) untuk memetakan potensi siswa SMK dan Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) yang siap bekerja di luar negeri. Hingga saat ini, terdapat lebih dari 100 negara yang menjadi tujuan penempatan pekerja migran Indonesia, membuka peluang luas bagi lulusan vokasi untuk berkarier di mancanegara.
Also Read
Program ini diharapkan dapat menekan angka pengangguran lulusan SMK dan meningkatkan daya saing tenaga kerja Indonesia di kancah internasional. Dengan kurikulum yang disesuaikan dengan kebutuhan pasar kerja global, lulusan SMK diharapkan memiliki kompetensi yang diakui secara internasional, sehingga memudahkan mereka dalam memasuki dunia kerja di luar negeri.
Untuk mendukung program ini, pemerintah juga menyediakan beasiswa persiapan magang luar negeri bagi siswa SMK. Beasiswa tersebut mencakup asesmen peminatan, pembelajaran bahasa asing, ujian sertifikasi bahasa, serta penguatan kompetensi kejuruan dan pemahaman budaya negara tujuan. Langkah ini bertujuan untuk menghasilkan lulusan SMK yang unggul dan siap bersaing di pasar kerja global.