Seoul, 17 April 2025 — Ketegangan di Semenanjung Korea kembali meningkat setelah Amerika Serikat mengerahkan pesawat pengebom strategis B-1B dalam latihan militer bersama dengan Korea Selatan. Langkah ini menuai kecaman keras dari Korea Utara, yang menyebutnya sebagai provokasi serius dan ancaman terbuka terhadap keamanan nasional mereka.
Latihan Gabungan dan Respons Korea Utara
Pada 15 April 2025, pesawat B-1B milik Angkatan Udara AS melakukan latihan udara bersama dengan jet tempur F-16 dan F-35A milik Korea Selatan. Latihan ini bertujuan untuk meningkatkan kesiapan operasional dan menunjukkan kemampuan pencegahan terhadap ancaman nuklir Korea Utara. Namun, Korea Utara mengecam latihan tersebut sebagai “provokasi terbuka” dan “ancaman serius” terhadap keamanan mereka .
Ancaman Retaliasi dari Pyongyang
Kementerian Pertahanan Korea Utara menyatakan bahwa pengerahan B-1B oleh AS merupakan “latihan perang” yang dapat memicu konfrontasi militer. Mereka memperingatkan akan memberikan respons yang kuat terhadap apa yang mereka anggap sebagai tindakan agresif dari AS dan Korea Selatan .
Latihan “Freedom Flag” dan Eskalasi Ketegangan
Selain latihan dengan B-1B, Korea Selatan dan AS juga memulai latihan udara besar-besaran bertajuk “Freedom Flag” yang melibatkan sekitar 90 pesawat tempur. Latihan ini semakin memperburuk ketegangan, terutama karena bertepatan dengan peringatan ulang tahun ke-113 pendiri Korea Utara, Kim Il Sung .
Also Read
Dampak Terhadap Stabilitas Regional
Pengamat menilai bahwa tindakan AS dan Korea Selatan dapat memicu respons militer dari Korea Utara, termasuk kemungkinan uji coba rudal balistik. Situasi ini menambah ketegangan di kawasan dan berpotensi mengganggu stabilitas regional.