Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Yogyakarta mengeluarkan peringatan kepada masyarakat Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) untuk mewaspadai potensi cuaca ekstrem yang diprediksi terjadi pada 29 hingga 31 Januari 2025. Kondisi ini berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, angin puting beliung, pohon tumbang, dan sambaran petir, terutama di wilayah rawan bencana.
Menurut Kepala Stasiun Meteorologi Yogyakarta, Warjono, analisis dinamika atmosfer terkini menunjukkan beberapa faktor yang mendukung terjadinya cuaca ekstrem di wilayah DIY. Salah satunya adalah adanya fenomena Madden Julian Oscillation (MJO) di Fase 3 (Samudra Hindia) yang mendukung peningkatan curah hujan di Indonesia bagian barat. Selain itu, kelembapan udara pada ketinggian 1,5 hingga 3,0 km di wilayah DIY mencapai 65-97%, yang mendukung pertumbuhan awan hujan. Suhu permukaan laut di sekitar perairan Jawa, khususnya DIY, terpantau cukup hangat, yaitu 29-30°C, dengan anomali suhu muka laut 0,0-0,5°C, yang meningkatkan potensi penambahan massa uap air dan pertumbuhan awan hujan. Adanya daerah belokan angin (shearline) di sepanjang Pulau Jawa akibat massa udara rendah di utara Australia dan Samudra Hindia selatan Jawa juga mendukung terbentuknya awan konvektif di DIY.
Berdasarkan kondisi tersebut, BMKG memprakirakan potensi hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang di beberapa wilayah DIY sebagai berikut:
Also Read
- 29 Januari 2025: Kota Yogyakarta, Sleman, Kulon Progo, Bantul bagian utara, dan Gunungkidul bagian utara serta tengah.
- 30 Januari 2025: Kota Yogyakarta, Sleman, Kulon Progo, Bantul bagian utara, dan Gunungkidul bagian utara.
- 31 Januari 2025: Kota Yogyakarta, Sleman bagian utara, Kulon Progo bagian utara, Bantul bagian utara, dan Gunungkidul bagian utara.
Masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan berhati-hati terhadap potensi bencana yang dapat ditimbulkan oleh kondisi cuaca ekstrem ini. Disarankan untuk selalu memantau informasi cuaca terkini dari BMKG dan mengikuti arahan dari pihak berwenang guna mengantisipasi dampak yang mungkin terjadi.