Perum Bulog memastikan penyerapan gabah dan beras petani tetap berjalan optimal selama bulan Ramadhan. Langkah ini bertujuan untuk menjamin ketersediaan cadangan beras pemerintah, mendukung kesejahteraan petani, dan menjaga stabilitas pasokan beras nasional.
Sekretaris Perusahaan Perum Bulog, A. Widiarso, menegaskan bahwa meskipun memasuki bulan suci, Bulog tetap melaksanakan penugasan pemerintah untuk menyerap gabah dan beras hasil panen petani dalam negeri. Dengan harga pembelian pemerintah (HPP) untuk gabah kering panen (GKP) ditetapkan sebesar Rp6.500 per kilogram, Bulog berharap harga tersebut dapat meningkatkan pendapatan petani dan menjaga stabilitas pasokan beras di tengah permintaan yang tinggi selama Ramadhan.
Perum Bulog mendapatkan penugasan untuk menyerap gabah sebanyak 3 juta ton setara beras. Hingga saat ini, serapan telah mencapai lebih dari 140 ribu ton setara gabah dengan realisasi harian di atas 8 ribu ton. Dukungan pemerintah berupa tambahan dana melalui mekanisme Operator Investasi Pemerintah (OIP) sebesar Rp16,5 triliun membuat Bulog semakin fokus dalam upaya penyerapan gabah secara maksimal.
Untuk mencapai target tersebut, Bulog telah membentuk Tim Jemput Gabah di tingkat wilayah hingga cabang untuk langsung membeli gabah dari petani serta membentuk posko pengadaan hingga tingkat gudang. Selain itu, koordinasi dengan pemangku kepentingan terkait, seperti Dinas Pertanian, kelompok tani, gabungan kelompok tani, penyuluh pertanian, serta keterlibatan TNI-Polri hingga babinsa di tiap daerah, terus dilakukan untuk memastikan penyerapan yang maksimal.
Also Read
Dengan langkah-langkah tersebut, diharapkan kebutuhan beras masyarakat selama Ramadhan dapat terpenuhi dengan baik, sekaligus mendukung kesejahteraan petani melalui penyerapan gabah yang optimal.