Para ilmuwan internasional baru-baru ini mengidentifikasi spesies burung baru yang dinamai Myzomela babarensis, atau dikenal sebagai Burung Madu Babar, di Pulau Babar, Kepulauan Maluku Barat Daya. Sebelumnya, populasi burung ini dianggap sebagai subspesies dari Myzomela boiei yang ditemukan di Kepulauan Banda, Tanimbar, dan Babar.
Penelitian terbaru mengungkap perbedaan signifikan dalam kicauan dan ciri fisik antara populasi di Pulau Babar dan daerah lainnya. Burung Madu Babar memiliki ukuran tubuh sedikit lebih besar dengan ekor sekitar 10% lebih panjang, serta warna merah yang lebih mencolok di punggungnya dibandingkan dengan kerabatnya di Kepulauan Tanimbar.
Burung ini endemik di Pulau Babar dan kemungkinan juga mendiami lima pulau kecil di sekitarnya. Mereka menunjukkan kemampuan adaptasi yang baik terhadap berbagai jenis habitat, termasuk hutan yang telah mengalami degradasi dan lahan pertanian kurang produktif. Peran ekologisnya penting sebagai penyerbuk tumbuhan lokal, mengingat diet utamanya yang terdiri dari nektar.
Meskipun memiliki wilayah sebaran yang terbatas, Myzomela babarensis saat ini dikategorikan sebagai “Least Concern” (Risiko Rendah) dalam Daftar Merah IUCN, berkat adaptabilitasnya terhadap perubahan habitat.
Also Read
Penemuan ini menyoroti kekayaan keanekaragaman hayati Indonesia dan pentingnya penelitian berkelanjutan untuk mengidentifikasi serta melindungi spesies-spesies unik yang belum terdokumentasi.