Cina telah mencapai tonggak sejarah dalam pengembangan energi nuklir dengan mengoperasikan reaktor nuklir berbasis thorium pertama di dunia. Langkah ini menandai kebangkitan teknologi yang sebelumnya ditinggalkan oleh Amerika Serikat pada tahun 1970-an.
Reaktor TMSR-LF1: Inovasi Energi Bersih
Reaktor TMSR-LF1 (Thorium Molten Salt Reactor – Liquid Fuel 1) adalah reaktor eksperimental berkapasitas 2 megawatt termal yang berlokasi di Minqin, Provinsi Gansu, Cina. Reaktor ini mencapai kondisi kritis pada Oktober 2023 dan berhasil beroperasi penuh pada Juni 2024. Pada April 2025, ilmuwan Cina berhasil melakukan pengisian ulang bahan bakar tanpa menghentikan operasi reaktor, sebuah pencapaian penting dalam teknologi reaktor garam cair.
Keunggulan Thorium dan Teknologi Garam Cair
Thorium menawarkan beberapa keunggulan dibandingkan uranium, termasuk ketersediaan yang lebih melimpah dan produksi limbah radioaktif yang lebih sedikit. Reaktor garam cair, seperti TMSR-LF1, menggunakan bahan bakar dalam bentuk cair yang memungkinkan operasi pada suhu tinggi dengan tekanan rendah, meningkatkan efisiensi dan keselamatan.
Menghidupkan Kembali Riset yang Terlupakan
Pengembangan TMSR-LF1 didasarkan pada penelitian yang dilakukan di Oak Ridge National Laboratory, AS, pada tahun 1960-an. Meskipun riset tersebut dihentikan oleh AS, Cina memanfaatkan informasi yang telah dideklasifikasi untuk melanjutkan pengembangan teknologi ini.
Also Read
Rencana Masa Depan
Cina berencana membangun reaktor thorium garam cair berkapasitas 60 megawatt termal yang diharapkan mulai beroperasi pada tahun 2029. Reaktor ini akan digunakan untuk menghasilkan listrik dan hidrogen, serta menjadi bagian dari pusat penelitian energi rendah karbon di wilayah tersebut.