Pada 3-4 Februari 2025, Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Budi Gunadi Sadikin, melakukan kunjungan kerja ke Canberra, Australia, untuk memperkuat kerja sama di bidang kesehatan antara Indonesia dan Australia. Kunjungan ini bertujuan mempercepat transformasi sistem kesehatan Indonesia melalui pengembangan tenaga medis, penelitian inovatif, dan standarisasi layanan kesehatan.
Pengembangan Tenaga Medis
Salah satu fokus utama pertemuan adalah penguatan pendidikan dan pelatihan tenaga medis Indonesia di Australia. Ini mencakup peluang fellowship bagi dokter spesialis dan transfer pengetahuan bagi perawat. Selain itu, dibahas standarisasi keperawatan antara kedua negara untuk meningkatkan kualitas tenaga medis Indonesia agar dapat bersaing di tingkat global.
Also Read
Inovasi Teknologi Kesehatan
Menkes RI meninjau inovasi teknologi kesehatan di Calvary Bruce Private Hospital, termasuk penggunaan bedah robotik dan layanan ortopedi canggih. Kunjungan ke John Curtin School of Medical Research di Australian National University juga dilakukan untuk membahas kerja sama dalam penelitian genomik, imunologi, dan pengembangan vaksin.
Kerja Sama Keperawatan
Sebelumnya, pada Januari 2024, Australia-Indonesia Centre (AIC) dengan dukungan Katalis mengembangkan kerja sama untuk mengkaji standar pendidikan keperawatan di kedua negara. Proyek ini bertujuan menyelaraskan standar pendidikan keperawatan agar perawat Indonesia dapat bekerja di Australia, serta meningkatkan keterampilan perawat melalui pelatihan spesialis.
Komitmen Jangka Panjang
Dalam pertemuan dengan Menteri Kesehatan Australia dan Menteri Luar Negeri Australia, dibahas finalisasi strategi kerja sama kesehatan Indonesia-Australia 2025-2033. Kedua negara menegaskan komitmen dalam penguatan ketahanan kesehatan kawasan, termasuk mendukung ASEAN Centre for Public Health Emergencies and Emerging Diseases (ACPHEED) serta peralihan Indonesia ke Wilayah Pasifik Barat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO WPRO).