Selama libur Lebaran 2025, Yogyakarta diperkirakan akan mengalami peningkatan volume sampah yang signifikan. Perkiraan ini didasarkan pada prediksi kunjungan sekitar 1,1 juta wisatawan ke berbagai destinasi di Yogyakarta selama periode tersebut. Jika setiap individu menghasilkan sampah sebesar 0,5 kg per hari, maka terdapat potensi tambahan sampah sebesar 550 ton per hari.
Peningkatan volume sampah ini berpotensi memperparah krisis pengelolaan sampah yang sudah ada di Yogyakarta. Sebelumnya, pada libur Tahun Baru 2025, terjadi penumpukan sampah yang signifikan, menunjukkan kurangnya kesiapan pemerintah daerah dalam menangani lonjakan produksi sampah selama periode liburan.
Menanggapi potensi peningkatan ini, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bantul telah menyiagakan sekitar 200 petugas kebersihan beserta armadanya untuk mengantisipasi lonjakan sampah selama libur Lebaran. Fokus utama pengawasan adalah area padat penduduk dan destinasi wisata yang diperkirakan akan mengalami peningkatan jumlah pengunjung.
Selain itu, mulai April 2025, DLH Kota Yogyakarta berencana mengimplementasikan sistem pengangkutan sampah langsung dari rumah-rumah warga ke depo, dengan melibatkan sekitar 550 hingga 600 transporter sampah. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi pengelolaan sampah di kota tersebut.
Also Read
Pemerintah daerah diharapkan dapat meningkatkan koordinasi dan kesiapan dalam menghadapi potensi peningkatan volume sampah selama libur Lebaran, guna mencegah terjadinya penumpukan sampah yang dapat mengganggu kenyamanan masyarakat dan wisatawan.