Menjelang Hari Raya Idul Fitri, berbagai negara di Timur Tengah memiliki tradisi menyajikan kukis khas yang menjadi bagian tak terpisahkan dari perayaan. Berikut beberapa kukis khas Idul Fitri dari berbagai negara Timur Tengah:
- Maamoul: Kukis tradisional yang populer di Suriah dan Lebanon ini dibuat dari adonan semolina atau tepung terigu yang diisi dengan kurma, kacang kenari, atau pistachio. Bentuknya biasanya bulat dengan pola dekoratif di permukaannya, dibuat menggunakan cetakan khusus. Maamoul sering disajikan saat Idul Fitri sebagai simbol kebahagiaan dan perayaan.
- Kahk: Di Mesir, kahk adalah kukis bulat yang ditaburi gula halus dan sering diisi dengan campuran madu, kacang, dan ghee yang disebut ‘agameya’, atau dengan kurma dan kacang-kacangan lainnya. Tradisi membuat kahk saat Idul Fitri telah berlangsung sejak lama dan menjadi momen berkumpul bagi keluarga.
- Ka’ak: Ka’ak adalah kukis yang populer di berbagai negara Timur Tengah, termasuk Mesir dan Lebanon. Kukis ini memiliki tekstur renyah dan sering dihiasi dengan taburan biji wijen di atasnya. Ka’ak biasanya disajikan selama perayaan Idul Fitri dan acara khusus lainnya.
- Baklava: Hidangan penutup yang terkenal di Turki dan negara-negara Timur Tengah lainnya, baklava terdiri dari lapisan filo pastry yang diisi dengan campuran kacang cincang seperti pistachio atau kenari, kemudian disiram dengan sirup manis atau madu. Baklava sering disajikan selama Idul Fitri sebagai simbol kemanisan dan keberkahan.
- Lokum: Dikenal juga sebagai “Turkish Delight”, lokum adalah manisan kenyal yang terbuat dari gula dan tepung maizena, sering diberi rasa dengan air mawar atau perasan lemon, dan ditaburi gula halus. Hidangan ini populer di Turki dan Iran, sering disajikan saat Idul Fitri bersama teh hangat.
Setiap kukis ini tidak hanya menawarkan cita rasa yang unik tetapi juga mencerminkan kekayaan budaya dan tradisi dari masing-masing negara dalam merayakan Idul Fitri.