Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) bersama Kementerian Sosial (Kemensos) tengah mempersiapkan rekrutmen guru untuk Sekolah Rakyat yang akan dibuka pada tahun ajaran 2025/2026. Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, menyatakan bahwa guru-guru tersebut akan direkrut melalui kontrak kerja individu dan tidak berstatus sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN).
Kualifikasi utama bagi calon guru Sekolah Rakyat adalah lulusan Pendidikan Profesi Guru (PPG). Selain itu, mereka diharapkan bersedia bekerja penuh waktu (fulltime) dan mampu mengajar lebih dari satu mata pelajaran. Hal ini sejalan dengan konsep Sekolah Rakyat yang menerapkan sistem asrama, sehingga kehadiran guru secara penuh waktu menjadi penting.
Kurikulum yang akan diterapkan di Sekolah Rakyat dirancang dengan pendekatan individual (individual approach), memungkinkan siswa untuk masuk kapan saja tanpa terikat pada tahun ajaran tertentu, dikenal sebagai sistem “multi entry, multi exit”. Hal ini memungkinkan fleksibilitas bagi siswa dalam memulai dan menyelesaikan pendidikan mereka sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan masing-masing.
Also Read
Proses rekrutmen guru direncanakan akan dimulai pada April 2025, dengan pelatihan bagi guru terpilih dijadwalkan pada Mei 2025. Diharapkan pada awal Juli 2025, para guru sudah siap untuk mengajar di Sekolah Rakyat.
Menteri Sosial, Saifullah Yusuf, menambahkan bahwa kebutuhan guru dan pamong untuk Sekolah Rakyat diperkirakan mencapai sekitar 700 orang, disesuaikan dengan kapasitas murid yang akan diterima.