“Remang-remang Danantara” adalah judul artikel opini yang diterbitkan oleh SINDOnews.com pada 6 hari yang lalu. Artikel ini membahas tentang Danantara, sebuah inisiatif pemerintah yang bertujuan untuk mengubah lanskap perekonomian nasional. Pemerintah menargetkan bahwa aset kelolaan Danantara akan melebihi USD 900 miliar.
Danantara dirancang mirip dengan Temasek di Singapura atau dana kekayaan negara (sovereign wealth fund) di Norwegia. Tujuannya adalah memberdayakan aset-aset yang dimiliki oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk menghasilkan nilai lebih bagi perekonomian Indonesia.
Namun, meskipun konsep ini tampak menjanjikan di atas kertas, terdapat kekhawatiran mengenai transparansi dan implementasinya. Beberapa pihak menyoroti bahwa detail operasional dan mekanisme pengelolaan Danantara belum sepenuhnya jelas, sehingga menimbulkan pertanyaan tentang efektivitas dan akuntabilitasnya.
Selain itu, dalam konteks efisiensi anggaran, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian telah melakukan pemangkasan anggaran yang berdampak pada pengurangan penerangan di gedung kementerian, membuat suasana menjadi remang-remang.
Also Read