Pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Perdagangan (Kemendag), menargetkan pertumbuhan ekspor sebesar 7,1% pada tahun 2025, dengan total nilai mencapai US$294 miliar atau sekitar Rp4.851 triliun (kurs Rp16.500 per dolar AS). Untuk mencapai target tersebut, Kemendag fokus memperluas pasar ekspor ke negara-negara utama seperti Tiongkok, Amerika Serikat, Jepang, India, dan Malaysia, dengan Tiongkok sebagai tujuan utama yang berkontribusi sebesar US$60,22 miliar.
Salah satu strategi utama yang diterapkan adalah mendorong peran Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dalam aktivitas ekspor. Melalui kampanye “UMKM Berani Inovasi dan Siap Adaptasi (Bisa)”, Kemendag menargetkan total ekspor UMKM Indonesia mencapai US$19,33 miliar pada 2025, dengan pertumbuhan tahunan sebesar 9,63%.
Untuk mendukung UMKM menembus pasar internasional, Kemendag memfasilitasi berbagai kegiatan seperti business matching dan pitching setiap bulan. Pada Januari 2025, kegiatan ini berhasil mencatat potensi transaksi ekspor sebesar US$5,22 juta, yang mencakup produk kayu, alat medis, makanan olahan, dan produk pertanian.
Selain itu, Kemendag mendorong partisipasi UMKM dalam pameran internasional seperti China-ASEAN Expo (CAEXPO) ke-22 yang akan diadakan pada September 2025 di Nanning, Tiongkok. Partisipasi ini diharapkan dapat meningkatkan volume ekspor dan memperkuat hubungan dagang antara Indonesia dan Tiongkok.
Also Read
Dengan berbagai inisiatif tersebut, pemerintah optimistis dapat mencapai target ekspor yang telah ditetapkan, sekaligus memperkuat peran UMKM dalam perekonomian nasional dan meningkatkan daya saing produk Indonesia di pasar global.