Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menyoroti fenomena sekitar 10 juta orang kaya Indonesia yang lebih memilih berbelanja di luar negeri. Kebiasaan ini dinilai menjadi tantangan dalam meningkatkan konsumsi domestik dan pertumbuhan ekonomi nasional.
Airlangga menjelaskan bahwa meskipun daya beli masyarakat Indonesia cukup kuat, terutama pada kelompok tier 1, banyak dari mereka yang membelanjakan uangnya di luar negeri. Ia memperkirakan, jika setiap individu dalam kelompok ini membelanjakan sekitar US$2.000 di luar negeri, maka potensi dana yang keluar mencapai Rp324 triliun.
Untuk mengatasi masalah ini, pemerintah telah menginisiasi berbagai program seperti Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) dan Belanja di Indonesia Aja (BINA) pada Desember 2024. Program-program tersebut berhasil mencatatkan transaksi sebesar Rp71,5 triliun dalam periode 11 hingga 29 Desember 2024.
Also Read
Airlangga menekankan pentingnya menarik minat belanja kelompok masyarakat berdaya beli tinggi agar lebih memilih produk dan layanan dalam negeri. Hal ini diharapkan dapat memberikan dampak positif pada perekonomian Indonesia melalui peningkatan konsumsi domestik dan penyerapan tenaga kerja.