Pada 9 April 2025, Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengumumkan penangguhan selama 90 hari terhadap sebagian besar tarif impor yang sebelumnya diberlakukan, kecuali untuk China. Tarif impor untuk China justru dinaikkan menjadi 125%, dengan alasan bahwa China kurang menghormati pasar global.
Latar Belakang dan Detail Kebijakan
Sebelumnya, pada 2 April 2025, Trump menetapkan tarif dasar sebesar 10% untuk impor dari lebih dari 180 negara. Namun, dalam pengumuman terbarunya, tarif tersebut ditangguhkan selama 90 hari untuk sebagian besar negara, sementara tarif untuk China dinaikkan dari 104% menjadi 125%.
Reaksi Pasar dan Internasional
Also Read
Keputusan ini memicu reaksi beragam di pasar global. Saham-saham di Wall Street mengalami lonjakan signifikan, dengan Dow Jones Industrial Average naik hampir 8%, S&P 500 naik 9,5%, dan Nasdaq melonjak lebih dari 12%. Namun, China merespons dengan memberlakukan tarif balasan sebesar 84% terhadap produk-produk AS, yang semakin meningkatkan ketegangan dalam perang dagang antara kedua negara.
Alasan Penangguhan Tarif
Trump menyatakan bahwa penangguhan tarif ini dilakukan karena banyak pihak yang merasa khawatir atau “yippy” terhadap kebijakan tarif sebelumnya. Ia menekankan bahwa tidak ada presiden lain yang berani mengambil langkah seperti ini dan bahwa keputusan tersebut diambil untuk memberikan kepastian dan mendorong kesepakatan perdagangan yang adil.
Implikasi dan Tanggapan Politik
Keputusan mendadak ini mengejutkan banyak anggota Partai Republik di Kongres, yang mengungkapkan ketidakpuasan mereka karena kurangnya komunikasi dari administrasi Trump mengenai perubahan kebijakan ini. Beberapa anggota DPR dari Partai Republik membela hak prerogatif Trump untuk membuat keputusan tersebut, sementara yang lain merasa frustrasi dengan kurangnya informasi sebelumnya.