Pada Selasa, 18 Maret 2025, pemerintah Indonesia memulangkan 400 Warga Negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban eksploitasi sindikat penipuan daring (online scam) di Myanmar. Para korban, terdiri dari 313 laki-laki dan 87 perempuan, termasuk lima di antaranya sedang hamil, berhasil dievakuasi dari wilayah konflik di Myawaddy, Myanmar, dan tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta pada pagi hari.
Proses Evakuasi dan Pemulangan
Evakuasi dimulai dengan penyeberangan para WNI dari Myawaddy ke Kota Maesot, Thailand, melalui 2nd Friendship Bridge pada 17 Maret 2025. Setelah menjalani pemeriksaan kesehatan dan proses identifikasi sebagai korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO), mereka menempuh perjalanan darat selama sembilan jam menuju Bangkok. Dari Bandara Don Mueang, Bangkok, para WNI diterbangkan ke Indonesia menggunakan pesawat carter.
Proses pemulangan ini melibatkan koordinasi antara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Bangkok dan Yangon, serta Divisi Hubungan Internasional (Hubinter) Polri. Duta Besar RI untuk Thailand, Rachmat Budiman, memimpin langsung pemulangan tersebut.
Also Read
Rencana Pemulangan Selanjutnya
Selain 400 WNI yang telah dipulangkan, terdapat 154 WNI lainnya yang dijadwalkan untuk dievakuasi dari Myawaddy ke Maesot pada 18 Maret 2025 dan diperkirakan tiba di Indonesia pada 19 Maret 2025. Dengan demikian, total WNI yang dipulangkan mencapai 554 orang.
Kondisi dan Penanganan Korban
Seluruh WNI yang dipulangkan dalam kondisi sehat. Setibanya di Indonesia, mereka akan ditempatkan sementara di Wisma Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, untuk mendapatkan layanan kesehatan, bantuan logistik, dan proses pendataan sebelum dipulangkan ke daerah asal masing-masing.
Upaya Pemerintah dalam Penanganan TPPO
Pemerintah Indonesia terus berupaya memberantas tindak pidana perdagangan orang dan penipuan daring yang menjerat WNI di luar negeri. Melalui koordinasi dengan berbagai pihak, pemerintah berkomitmen untuk melindungi warga negara serta memastikan keselamatan dan kesejahteraan mereka.