Kasus dugaan penipuan keuangan sebesar Rp9,7 triliun yang melibatkan eFishery telah menimbulkan kekhawatiran di kalangan investor modal ventura terhadap startup di sektor agritech. Managing Director OCBC Ventura, Darryl Ratulangi, menyatakan bahwa dalam rentang waktu satu tahun ke depan, para investor kemungkinan akan lebih berhati-hati dan cenderung menghindari investasi di sektor agritech akibat kasus ini.
Darryl menambahkan bahwa sektor akuakultur juga akan terkena dampak dari kasus eFishery, sehingga banyak pendiri startup dengan bisnis yang sebenarnya baik akan kesulitan mendapatkan investor.
Kasus eFishery bermula dari laporan yang mencurigakan terkait praktik akuntansi perusahaan. Investigasi mengungkap bahwa manajemen diduga menggelembungkan pendapatan hampir US$600 juta atau sekitar Rp9,7 triliun selama periode Januari hingga September 2024. Lebih dari 75% angka yang dilaporkan diduga palsu.
Also Read
Menanggapi situasi ini, Dewan Direksi eFishery telah menunjuk FTI Consulting sebagai manajemen sementara untuk mendukung kajian bisnis yang menyeluruh dan objektif, serta merumuskan langkah terbaik bagi perkembangan perusahaan ke depannya.
Kasus ini menjadi peringatan bagi ekosistem startup di Indonesia tentang pentingnya transparansi dan integritas dalam pengelolaan keuangan perusahaan. Investor diharapkan lebih cermat dalam melakukan due diligence sebelum menanamkan modalnya, terutama di sektor-sektor yang rentan terhadap risiko penipuan.