Ketua DPR RI, Puan Maharani, mendesak evaluasi menyeluruh terhadap Program Makan Bergizi Gratis (MBG) menyusul insiden keracunan massal yang menimpa puluhan siswa di Cianjur, Jawa Barat. Sebanyak 78 siswa dari MAN 1 dan SMP PGRI 1 Cianjur mengalami gejala keracunan setelah mengonsumsi makanan dari program tersebut.
Puan menekankan pentingnya evaluasi mendalam terhadap standar mutu, keamanan pangan, dan kehigienisan dalam proses penyajian menu MBG. Ia menyatakan bahwa meskipun program ini memiliki tujuan mulia, pelaksanaannya harus memenuhi standar yang ketat untuk memastikan keselamatan dan kesehatan para penerima manfaat.
Menanggapi permintaan tersebut, Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, menyatakan bahwa pihaknya melakukan evaluasi harian terhadap program MBG dan berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas serta keamanan makanan yang disajikan. BGN juga tengah menunggu hasil uji laboratorium dari sampel makanan yang diduga menyebabkan keracunan di Cianjur.
Puan mengajak masyarakat untuk memberikan kesempatan kepada pemerintah dalam menyempurnakan program ini, mengingat MBG masih dalam tahap awal pelaksanaan. Ia juga menegaskan bahwa DPR RI akan terus mengawasi implementasi program agar manfaatnya benar-benar dirasakan oleh masyarakat, khususnya anak-anak.
Also Read
Insiden di Cianjur bukanlah kasus pertama terkait keracunan makanan dalam program MBG. Sebelumnya, kejadian serupa terjadi di Sukoharjo, Jawa Tengah; Nunukan Selatan, Kalimantan Utara; dan Batang, Jawa Tengah. Hal ini menyoroti perlunya evaluasi menyeluruh dan peningkatan pengawasan dalam pelaksanaan program MBG di berbagai daerah.