eFishery, sebuah perusahaan agritech terkemuka di Indonesia, saat ini menghadapi ancaman likuidasi setelah terungkapnya dugaan manipulasi laporan keuangan yang signifikan. Investigasi yang dilakukan oleh FTI Consulting mengungkapkan adanya penggelembungan pendapatan hampir US$600 juta selama periode Januari hingga September 2024. Temuan ini menimbulkan kekhawatiran mendalam mengenai masa depan perusahaan dan dampaknya terhadap ekosistem perikanan di Indonesia.
Dampak Potensial pada Ekosistem Perikanan
eFishery telah memainkan peran penting dalam mendukung para pembudidaya ikan melalui teknologi pemberian pakan otomatis dan solusi digital lainnya. Dengan kemungkinan likuidasi perusahaan, terdapat kekhawatiran bahwa para pembudidaya ikan akan kehilangan akses ke teknologi dan dukungan yang telah membantu meningkatkan efisiensi dan produktivitas mereka. Hal ini berpotensi mengganggu rantai pasokan perikanan dan menurunkan produktivitas sektor tersebut.
Also Read
Opsi yang Sedang Dipertimbangkan
Para investor eFishery saat ini sedang mempertimbangkan beberapa opsi, termasuk likuidasi, restrukturisasi, atau penjualan sebagian atau seluruh aset perusahaan. Keputusan ini diharapkan akan diambil dalam waktu dekat, dengan tujuan meminimalkan dampak negatif pada ekosistem perikanan dan memastikan keberlanjutan dukungan bagi para pembudidaya ikan.
Reaksi dari Para Pemangku Kepentingan
Berita mengenai potensi likuidasi eFishery telah menimbulkan kekhawatiran di kalangan karyawan dan pemangku kepentingan lainnya. Banyak karyawan yang merasa tidak mendapatkan informasi yang memadai mengenai situasi perusahaan dan khawatir akan masa depan pekerjaan mereka. Selain itu, para pembudidaya ikan yang bergantung pada layanan eFishery juga khawatir akan dampak negatif yang mungkin timbul akibat situasi ini.