Kecelakaan tragis yang melibatkan bus Brimob yang mengangkut rombongan siswa SMAN 1 Porong terjadi pada Sabtu, 1 Februari 2025, di KM 72-73 Tol Pandaan-Malang. Insiden ini mengakibatkan dua korban jiwa, yaitu sopir bus, Mohammad Khoirul Arufi (60), dan seorang siswi kelas XII, Nafiri Arimbi Maharani (18).
Kronologi dan Tujuan Perjalanan
Rombongan siswa tersebut berangkat menuju Malang dengan tujuan melakukan sesi foto untuk buku tahunan. Kegiatan ini diinisiasi oleh para siswa dan dikelola secara mandiri tanpa keterlibatan langsung dari pihak sekolah. Kepala SMAN 1 Porong, Ropinggi, menyatakan bahwa pihak sekolah sebenarnya telah menyarankan agar kegiatan tersebut tidak dilakukan terlalu jauh atau sampai menginap. Namun, karena semangat dan keinginan kuat dari para siswa, pihak sekolah akhirnya memberikan izin dengan catatan dan menugaskan beberapa guru untuk mendampingi.
Also Read
Pernyataan Kepala Sekolah
Ropinggi mengungkapkan bahwa pihaknya sempat melarang kegiatan tersebut dilakukan di luar kota. Namun, setelah melalui diskusi dan pertimbangan, serta melihat antusiasme siswa, sekolah memberikan izin dengan syarat tertentu. Beliau menegaskan bahwa kegiatan ini sepenuhnya diatur oleh siswa, dan sekolah hanya memberikan pendampingan untuk memastikan keselamatan mereka.
Tindakan Lanjutan dari Pemerintah Daerah
Menanggapi insiden ini, Pemerintah Kabupaten Sidoarjo mengambil langkah tegas dengan melarang kegiatan outing class untuk jenjang SD dan SMP. Plt Bupati Sidoarjo, Subandi, menekankan bahwa keselamatan siswa harus menjadi prioritas utama dalam setiap kegiatan pendidikan. Beliau juga menyarankan agar jika kegiatan di luar kelas tetap dilakukan, sebaiknya dilaksanakan di wilayah setempat untuk meminimalisir risiko kecelakaan.
Analisis dan Tanggapan Pengamat
Insiden ini juga menimbulkan pertanyaan mengenai penggunaan bus Brimob untuk keperluan sipil. Pengamat transportasi menyoroti pentingnya memastikan bahwa kendaraan yang digunakan untuk mengangkut siswa memenuhi standar keselamatan dan memiliki izin operasional yang sesuai.
Kejadian ini menjadi pengingat akan pentingnya perencanaan dan pengawasan yang ketat dalam setiap kegiatan yang melibatkan siswa, terutama yang melibatkan perjalanan jauh. Semoga insiden serupa tidak terulang di masa mendatang.