Hujan lebat yang mengguyur wilayah Indonesia dari Sumatera hingga Nusa Tenggara Barat (NTB) beberapa hari terakhir telah meningkatkan risiko banjir dan tanah longsor di sejumlah daerah. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini bagi masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana yang dapat terjadi akibat intensitas hujan yang tinggi.
Penyebab Hujan Lebat
BMKG menyebutkan bahwa hujan lebat ini disebabkan oleh fenomena La Nina yang masih memengaruhi wilayah Indonesia. Selain itu, aktivitas Monsun Asia yang kuat juga membawa kelembapan udara yang tinggi, sehingga memicu curah hujan ekstrem di beberapa daerah.
Wilayah yang Berisiko
Berdasarkan data BMKG, wilayah-wilayah berikut diidentifikasi memiliki risiko tinggi terjadinya banjir dan tanah longsor:
Also Read
- Sumatera Barat, Sumatera Selatan, dan Lampung
- Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur
- Bali, NTB, dan sekitarnya
Daerah-daerah dengan topografi pegunungan, seperti di Sumatera dan Jawa, lebih rentan terhadap longsor. Sementara itu, wilayah pesisir dan dataran rendah, seperti di Lampung dan NTB, berisiko mengalami banjir.
Dampak yang Terjadi
Beberapa daerah sudah melaporkan dampak dari hujan lebat ini, seperti:
- Banjir di wilayah Lampung Timur yang menggenangi puluhan rumah warga.
- Tanah longsor di Purwokerto, Jawa Tengah, yang memutus akses jalan utama.
- Luapan sungai di Lombok Timur, NTB, yang mengancam permukiman di sekitar bantaran sungai.
Imbauan untuk Masyarakat
BMKG mengimbau masyarakat untuk:
- Menghindari daerah rawan banjir dan longsor serta mencari tempat yang aman.
- Memastikan saluran air di sekitar rumah tetap bersih untuk mencegah genangan air.
- Memonitor informasi cuaca terkini melalui aplikasi resmi atau kanal informasi BMKG.
- Bersiap menghadapi kemungkinan evakuasi dengan menyediakan tas darurat yang berisi kebutuhan penting seperti makanan, air minum, pakaian, dan dokumen penting.
Langkah yang Diambil Pemerintah
Pemerintah daerah bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) telah menyiapkan langkah-langkah antisipasi, termasuk:
- Pengerahan tim tanggap darurat di daerah-daerah berisiko tinggi.
- Penyediaan tempat pengungsian yang aman dan memadai.
- Koordinasi dengan TNI dan Polri untuk memastikan kelancaran evakuasi jika diperlukan.