Kinerja keuangan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sektor konstruksi menunjukkan variasi yang signifikan sepanjang tahun 2024. PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) dan PT Waskita Karya Tbk (WSKT) mengalami kerugian triliunan rupiah, sementara PT Adhi Karya Tbk (ADHI) dan PT PP Tbk (PTPP) berhasil mencatat laba ratusan miliar rupiah.
Kinerja Keuangan:
- WIKA: Mengalami kerugian bersih sebesar Rp1,13 triliun pada kuartal I-2024, meningkat 117% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Pendapatan bersih menurun 18,75% year-on-year (YoY) menjadi Rp3,53 triliun.
- WSKT: Mencatat kerugian bersih Rp939,55 miliar pada kuartal I-2024, meningkat 150,59% dari periode yang sama tahun sebelumnya. Pendapatan usaha turun 20,27% YoY menjadi Rp2,17 triliun.
- ADHI: Meskipun pendapatan usaha menurun 1,21% YoY menjadi Rp2,63 triliun pada kuartal I-2024, ADHI berhasil meningkatkan laba bersih sebesar 20,14% menjadi Rp10,15 miliar.
- PTPP: Mencatat peningkatan pendapatan usaha sebesar 5,6% YoY menjadi Rp4,61 triliun pada kuartal I-2024. Laba bersih meningkat 176,4% menjadi Rp94,6 miliar.
Perolehan Kontrak Baru:
Sepanjang 2024, perolehan nilai kontrak baru (NKB) emiten BUMN Karya mengalami penurunan:
Also Read
- ADHI: NKB turun 46,85% YoY menjadi Rp20,01 triliun.
- WSKT: NKB menurun 43,20% YoY menjadi Rp9,6 triliun.
- WIKA: NKB turun 31,36% YoY menjadi Rp20,07 triliun.
- PTPP: NKB melemah 14,46% YoY menjadi Rp27,09 triliun.
Tantangan dan Prospek:
Penurunan perolehan kontrak baru ini terjadi di tengah pemangkasan anggaran infrastruktur oleh pemerintah untuk efisiensi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025. Pemangkasan ini diperkirakan akan menambah tantangan bagi emiten BUMN Karya dalam meningkatkan kinerja mereka.