Muhammad Yarindu Setiawan, seorang siswa kelas 7 Madrasah Tsanawiyah (MTs) Al-Mubarok di Kecamatan Rembang, memiliki rutinitas yang berbeda dari kebanyakan anak seusianya. Sejak duduk di bangku kelas 5 Sekolah Dasar, Yarindu telah membantu ibunya berjualan jamu keliling sepulang sekolah. Bersama adiknya, Desember Demayanti yang masih kelas 4 SD, mereka menjajakan jamu kunir asem racikan sang ibu dengan bersepeda mengelilingi wilayah Rembang.
Setiap hari, sepulang sekolah pada pukul 13.00 WIB, Yarindu dan Dema memulai perjalanan mereka. Mereka mampu menjual sekitar 20 botol jamu per orang, dengan harga Rp 5.000 per botol. Hasil penjualan tersebut digunakan untuk kebutuhan sehari-hari dan uang saku sekolah. Keduanya sering menjajakan jamu di Kantor Kementerian Agama Kabupaten Rembang, di mana Kepala Kantor Kemenag, Moh. Mukson, menjadi salah satu pelanggan tetap mereka. Melihat ketekunan dan semangat mereka, Kemenag Rembang memberikan bantuan berupa alat produksi jamu senilai Rp 1.000.000 untuk mendukung usaha keluarga mereka.
Kisah Yarindu dan Dema mencerminkan semangat kemandirian dan kerja keras sejak usia dini. Mereka tidak hanya membantu perekonomian keluarga, tetapi juga belajar menghargai nilai-nilai kehidupan melalui pengalaman berjualan jamu keliling.
Also Read