Gempa bumi dahsyat berkekuatan 7,7 magnitudo mengguncang Myanmar pada Jumat, 28 Maret 2025, mengakibatkan setidaknya 1.644 orang tewas dan lebih dari 3.400 lainnya terluka. Guncangan juga dirasakan di negara-negara tetangga, termasuk Thailand, di mana tercatat 17 korban jiwa dan 83 orang masih hilang.
Di Myanmar, gempa menyebabkan kerusakan parah pada infrastruktur, termasuk runtuhnya jembatan, jalan yang retak, dan bangunan yang hancur di wilayah Mandalay dan sekitarnya. Kondisi ini mempersulit upaya penyelamatan dan distribusi bantuan kemanusiaan.
Di Thailand, terutama di Bangkok, sebuah gedung pencakar langit setinggi 33 lantai yang sedang dalam tahap konstruksi runtuh akibat gempa. Insiden ini menyebabkan setidaknya 17 orang tewas, 32 luka-luka, dan 83 lainnya masih hilang. Upaya penyelamatan terus dilakukan untuk mencari korban yang terjebak di bawah reruntuhan.
Pemerintah Myanmar telah mengumumkan keadaan darurat dan meminta bantuan internasional. Negara-negara seperti China, Rusia, dan India telah mengirim tim penyelamat dan bantuan kemanusiaan untuk mendukung upaya pemulihan. PBB juga telah mengalokasikan dana sebesar $5 juta untuk membantu korban terdampak gempa.
Also Read
Situasi di lapangan masih sangat dinamis, dan jumlah korban diperkirakan akan terus bertambah seiring dengan berlanjutnya upaya pencarian dan penyelamatan. Komunikasi yang terputus dan infrastruktur yang rusak menjadi tantangan utama dalam penanganan bencana ini.