Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, telah menginstruksikan PT PLN (Persero) untuk segera membangun Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) berkapasitas 40 megawatt (MW) di Provinsi Maluku. Langkah ini bertujuan menyediakan akses energi bersih bagi masyarakat setempat dan mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil.
Proyek yang dimaksud mencakup PLTP Wapsalit 20 MW di Pulau Buru dan PLTP Tulehu 2×10 MW di Pulau Ambon. PLTP Wapsalit saat ini dalam tahap eksplorasi oleh pengembang swasta dan ditargetkan beroperasi pada 2028, sementara PLTP Tulehu sedang dalam tahap pengadaan oleh PLN dengan target operasi pada 2031.
Bahlil menekankan pentingnya transisi ke energi baru terbarukan (EBT) untuk mencapai target bauran energi nasional sebesar 23% pada tahun mendatang. Ia juga mengakui tantangan seperti kurangnya jaringan listrik di beberapa wilayah yang menghambat realisasi target tersebut.
Dengan pembangunan PLTP ini, diharapkan pemanfaatan energi bersih di Maluku meningkat signifikan, mendukung komitmen Indonesia dalam mengurangi emisi karbon dan mencapai target energi berkelanjutan.
Also Read