Paus Fransiskus meninggal dunia pada usia 88 tahun pada Senin, 21 April 2025, akibat stroke dan gagal jantung di kediamannya di Domus Sanctae Marthae, Kota Vatikan. Kabar duka ini mengakhiri masa kepausan selama 12 tahun yang dikenal dengan reformasi progresif, pembelaan terhadap kaum marginal, dan upaya memperbarui Gereja Katolik.
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengumumkan bahwa ia dan Ibu Negara Melania Trump akan menghadiri pemakaman Paus Fransiskus di Roma. Melalui platform Truth Social, Trump menyampaikan, “Melania dan saya akan menghadiri pemakaman Paus Fransiskus di Roma. Kami berharap dapat hadir di sana!”
Meskipun hubungan antara Trump dan Paus Fransiskus pernah mengalami ketegangan, terutama terkait isu imigrasi dan perubahan iklim, kehadiran Trump di pemakaman menunjukkan penghormatan terhadap pemimpin Gereja Katolik tersebut.
Pemakaman Paus Fransiskus direncanakan berlangsung antara Jumat hingga Minggu pekan ini di Lapangan Santo Petrus, Vatikan. Sesuai wasiatnya, Paus Fransiskus akan dimakamkan di Basilika Santa Maria Maggiore di Roma, bukan di Basilika Santo Petrus seperti tradisi sebelumnya.
Also Read
Jenazah Paus Fransiskus akan disemayamkan di Basilika Santo Petrus mulai Rabu pagi untuk memberikan kesempatan bagi umat beriman memberikan penghormatan terakhir.
Kematian Paus Fransiskus memicu gelombang duka dari berbagai pemimpin dunia. Presiden Argentina Javier Milei, Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva, dan Presiden Prancis Emmanuel Macron termasuk di antara tokoh yang menyampaikan belasungkawa dan direncanakan hadir dalam pemakaman.