Gangguan kepribadian narsistik pada anak dapat berkembang akibat kombinasi berbagai faktor, terutama yang berkaitan dengan pola asuh dan pengalaman masa kecil. Berikut beberapa penyebab utama yang diidentifikasi oleh para ahli:
- Pola Asuh yang Berlebihan atau Kurang: Chelsey Cole, seorang psikoterapis, menjelaskan bahwa narsisme cenderung berkembang di lingkungan dengan campuran antara terlalu memanjakan dan kurang memanjakan. Orang tua yang memuji anak secara berlebihan atau, sebaliknya, mengabaikan kebutuhan emosional anak, dapat mendorong perkembangan sifat narsistik.
- Kurangnya Empati dan Kebutuhan akan Pengakuan: Anak yang tidak diajarkan untuk memahami dan menghargai perasaan orang lain mungkin mengembangkan sifat narsistik sebagai mekanisme untuk memenuhi kebutuhan akan pengakuan dan penghargaan.
- Pengalaman Masa Kecil yang Traumatis: Pengalaman seperti pelecehan atau pengabaian selama masa kanak-kanak dapat menyebabkan anak mengembangkan mekanisme pertahanan berupa narsisme untuk melindungi diri dari rasa sakit emosional.
Untuk mencegah perkembangan sifat narsistik pada anak, orang tua dapat mengambil langkah-langkah berikut:
Memberikan Kritik yang Membangun: Saat memberikan umpan balik, fokuslah pada perilaku atau tindakan spesifik, bukan pada karakter anak secara keseluruhan. Hal ini membantu anak memahami area yang perlu diperbaiki tanpa merusak harga diri mereka.
Memberikan Kasih Sayang yang Seimbang: Tunjukkan cinta dan perhatian tanpa memanjakan secara berlebihan. Hindari memberikan pujian yang tidak realistis dan fokus pada upaya serta proses yang dilakukan anak, bukan hanya hasil akhir.
Also Read
Mengajarkan Empati: Dorong anak untuk memahami dan menghargai perasaan orang lain. Diskusikan berbagai perspektif dalam situasi sosial dan ajarkan pentingnya memperlakukan orang lain dengan hormat dan pengertian.
Menetapkan Batasan yang Jelas: Tetapkan aturan dan konsekuensi yang konsisten untuk perilaku anak. Hal ini membantu anak memahami bahwa tindakan mereka memiliki dampak dan pentingnya menghormati batasan dalam berinteraksi dengan orang lain.
Mendorong Kemandirian: Ajarkan anak untuk tidak bergantung secara berlebihan pada orang tua atau orang lain. Dorong mereka untuk mengambil inisiatif dan bertanggung jawab atas tindakan mereka sendiri.