Industri film Indonesia menghadapi berbagai tantangan eksistensial di era transformasi digital global. Berikut beberapa tantangan utama yang dihadapi:
- Dominasi Genre dan Selera Pasar: Meskipun beberapa film Indonesia seperti “Kucumbu Tubuh Indahku” dan “Yuni” mendapatkan pengakuan internasional, pasar domestik masih didominasi oleh genre populer seperti horor, komedi, dan romansa. Film dengan narasi yang lebih kompleks atau eksperimental seringkali menghadapi kesulitan dalam distribusi dan kurang mendapat dukungan komersial.
- Infrastruktur dan Distribusi Terbatas: Distribusi film di Indonesia masih terpusat di kota-kota besar, membatasi akses penonton di daerah terpencil terhadap film lokal. Jumlah bioskop yang tidak sebanding dengan populasi juga menghambat potensi penonton. Meskipun platform streaming menawarkan peluang distribusi lebih luas, persaingan dengan konten internasional menjadi tantangan tersendiri.
- Pembajakan dan Hak Cipta: Kemudahan akses digital meningkatkan kasus pembajakan melalui situs ilegal, merugikan industri film nasional. Upaya penegakan hak cipta dan edukasi masyarakat tentang pentingnya menonton secara legal menjadi krusial untuk mengatasi masalah ini.
- Perubahan Preferensi Penonton: Platform streaming global seperti Netflix mengubah pola konsumsi hiburan masyarakat Indonesia. Fleksibilitas dan variasi konten yang ditawarkan mempengaruhi preferensi menonton, menuntut industri film lokal untuk beradaptasi dengan tren baru ini.
- Standar Produksi Global: Film yang diproduksi di era digital sering terjebak dalam standar produksi global yang homogen, berisiko mengikis keberagaman narasi lokal. Menjaga keseimbangan antara mempertahankan identitas budaya dan memenuhi standar global menjadi tantangan bagi sineas Indonesia.
- Transformasi Digital dalam Produksi: Adopsi teknologi digital dalam produksi film membuka peluang efisiensi, namun memerlukan investasi signifikan dalam peralatan dan pelatihan sumber daya manusia. Inisiatif seperti portal Indonesia Film Facilitation (IFFa) oleh PT Produksi Film Negara (PFN) menunjukkan upaya mengatasi kendala perizinan melalui solusi digital.
Menghadapi tantangan-tantangan ini, kolaborasi antara pembuat film, pemerintah, dan masyarakat diperlukan untuk mendukung inovasi, memperkuat infrastruktur, menegakkan hak cipta, dan mempromosikan keberagaman genre serta narasi dalam industri film Indonesia.