Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) telah menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan perusahaan teknologi Qure.ai pada 26 Februari 2025. Kerja sama ini bertujuan untuk mempercepat deteksi dini Tuberkulosis (TB) di Indonesia melalui pemanfaatan kecerdasan buatan (AI) dalam analisis pencitraan sinar-X dada.
Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, menyatakan bahwa teknologi berbasis AI ini membuka peluang besar untuk menganalisis data medis dengan lebih cepat dan akurat, memberikan dampak positif bagi pasien maupun tenaga medis.
Sebagai langkah awal, proyek percontohan akan dilaksanakan di RS Fatmawati dan RS Pusat Otak Nasional (RSPON). Jika berhasil, implementasi teknologi AI dari Qure.ai akan diperluas ke lebih banyak fasilitas kesehatan di seluruh Indonesia. Kerja sama ini juga mencakup pengembangan sistem manajemen dan pelaporan pasien terpusat untuk memperkuat surveilans penyakit secara nasional serta mendukung layanan teleradiologi.
Selain itu, pelatihan dan dukungan teknis bagi tenaga kesehatan dan profesional teknologi informasi akan disediakan untuk memastikan implementasi yang optimal. Pemerintah berkomitmen mengeksplorasi peluang pendanaan guna mendukung adopsi berkelanjutan teknologi skrining TB berbasis AI ini dalam program kesehatan nasional.
Also Read
Dengan adanya inovasi ini, diharapkan proses deteksi TB menjadi lebih efisien dan akurat, sehingga penanganan dan pengobatan dapat dilakukan lebih cepat, meningkatkan kualitas layanan kesehatan di Indonesia.