Banjir dan tanah longsor yang melanda Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, pada Senin, 20 Januari 2025, telah mengakibatkan 17 orang meninggal dunia dan 8 lainnya masih dinyatakan hilang. Bencana ini dipicu oleh hujan deras yang menyebabkan sungai-sungai meluap dan tanah menjadi labil, sehingga memicu longsoran di beberapa wilayah.
Dampak Bencana
Banjir bandang dan longsor menerjang sembilan desa di Kecamatan Petungkriyono, mengakibatkan kerusakan parah pada infrastruktur, termasuk dua jembatan utama yang menghubungkan antar desa. Selain itu, dua rumah dilaporkan tertimbun longsor, dan sejumlah kendaraan hanyut terbawa arus banjir.
Also Read
Upaya Penyelamatan
Tim SAR gabungan yang terdiri dari personel Basarnas, TNI, Polri, dan relawan telah dikerahkan untuk melakukan evakuasi dan pencarian korban. Namun, upaya mereka terkendala oleh cuaca buruk, medan yang sulit, serta longsoran susulan. Pencarian korban sempat dihentikan sementara pada Selasa sore akibat hujan lebat dan kabut tebal, dan dilanjutkan kembali pada Rabu pagi.
Peringatan dan Kesiapsiagaan
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah mengingatkan bahwa puncak musim hujan di wilayah Jawa Tengah diprediksi terjadi pada Januari hingga Maret 2025, sehingga meningkatkan risiko bencana hidrometeorologi seperti banjir dan longsor. Masyarakat diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan terhadap potensi bencana tersebut.