DeepSeek, startup kecerdasan buatan (AI) asal Tiongkok, tengah mempertimbangkan pendanaan eksternal untuk pertama kalinya guna memenuhi kebutuhan infrastruktur akibat lonjakan permintaan. Langkah ini menarik minat dari sejumlah investor besar, termasuk Alibaba dan dana negara seperti China Investment Corp serta National Social Security Fund. Sebelumnya, pada Januari 2025, DeepSeek mengejutkan industri teknologi dengan meluncurkan model AI berbiaya rendah yang diyakini mampu menyamai atau bahkan mengungguli model AI pesaing Barat dengan biaya yang lebih efisien. Namun, peningkatan permintaan yang signifikan menyebabkan tantangan infrastruktur, mendorong perusahaan untuk mencari pendanaan guna memperkuat kapasitas dan layanannya.
Selain itu, eksekutif di DeepSeek dan perusahaan induknya, High-Flyer Capital Management, sedang mempertimbangkan untuk mengalihkan fokus perusahaan ke arah pengembangan bisnis yang lebih menguntungkan. Langkah ini sejalan dengan upaya memperkuat ekonomi dan kemampuan teknologi Tiongkok, sebagaimana dibahas dalam pertemuan antara Presiden Xi Jinping dengan para pemimpin bisnis sektor swasta, termasuk pendiri Alibaba, Jack Ma, dan pendiri DeepSeek, Liang Wenfeng.
Namun, di tengah perkembangan positif ini, DeepSeek menghadapi tantangan di pasar internasional. Beberapa negara, seperti Amerika Serikat, Australia, Italia, Irlandia, dan Korea Selatan, telah memberlakukan pembatasan atau larangan terhadap penggunaan aplikasi AI DeepSeek, dengan alasan kekhawatiran terkait privasi data dan keamanan nasional.
Also Read