Jakarta, 19 April 2025 – International Monetary Fund (IMF) memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,1 persen pada tahun 2025. Namun, sejumlah ekonom menilai bahwa Indonesia memiliki potensi untuk mencatatkan pertumbuhan yang lebih tinggi dari proyeksi tersebut.
Proyeksi IMF dan Pandangan Ekonom
Dalam laporan World Economic Outlook (WEO) yang dirilis pada Januari 2025, IMF mempertahankan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,1 persen untuk tahun 2025. Namun, ekonom Dendi Ramdani menilai bahwa Indonesia memiliki peluang untuk melampaui proyeksi tersebut dengan memanfaatkan sejumlah faktor domestik.
Tiga Faktor Pendukung Pertumbuhan Ekonomi
Dendi mengidentifikasi tiga faktor utama yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia melebihi proyeksi IMF:
- Demografi Usia Produktif: Indonesia memiliki jumlah penduduk usia produktif yang besar, yang dapat menjadi kekuatan konsumsi domestik jika daya beli dan belanja masyarakat dijaga.
- Optimalisasi Sumber Daya Alam: Pemanfaatan sumber daya alam di sektor energi, pertambangan, perkebunan, pertanian, dan perikanan secara optimal dapat meningkatkan produksi dan ekspor.
- Stabilitas Politik dan Kebijakan Ekonomi: Kebijakan ekonomi yang konsisten dan stabilitas politik dapat menciptakan iklim investasi yang kondusif, mendorong pertumbuhan sektor industri dan jasa.
Tantangan dan Strategi Pemerintah
Meskipun memiliki potensi pertumbuhan yang tinggi, Indonesia menghadapi tantangan eksternal seperti ketegangan geopolitik dan fluktuasi harga komoditas global. Untuk mengatasi hal ini, pemerintah berencana untuk menerapkan reformasi struktural, termasuk deregulasi, pemotongan pajak, dan pelonggaran kebijakan impor.
Also Read
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan bahwa langkah-langkah tersebut bertujuan untuk menjaga pertumbuhan ekonomi di tengah tekanan global, termasuk potensi dampak dari tarif impor yang diberlakukan oleh Amerika Serikat.
Kesimpulan
Dengan memanfaatkan potensi domestik dan menerapkan kebijakan ekonomi yang adaptif, Indonesia memiliki peluang untuk mencatatkan pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi dari proyeksi IMF. Namun, upaya tersebut memerlukan koordinasi yang baik antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat untuk menghadapi tantangan global dan memaksimalkan potensi nasional.