Pada Senin, 3 Maret 2025, anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan (PDIP) melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke SPBU Pertamina di Palmerah Utara, Jakarta Barat. Sidak ini bertujuan untuk menindaklanjuti keresahan masyarakat terkait dugaan korupsi di Pertamina yang diduga merugikan negara sekitar Rp 193,7 triliun per tahun.
Delegasi PDIP berinteraksi dengan konsumen dan petugas SPBU untuk menjaring aspirasi serta memastikan kualitas bahan bakar minyak (BBM) yang dijual. Mereka menanyakan pendapat masyarakat tentang kasus dugaan korupsi Pertamina dan kekhawatiran terkait kualitas BBM. Seorang pengguna motor menyatakan, “Ya kami juga sebenarnya bertanya-tanya (tentang kualitas BBM dari Pertamina) karena lihat berita ada kasus itu.”
Selain itu, anggota Komisi VI DPR juga mengambil sampel BBM jenis Pertamax untuk memastikan kualitasnya. Mereka berdiskusi dengan petugas SPBU mengenai dampak kasus tersebut terhadap penjualan. Petugas SPBU menyatakan bahwa penjualan di lokasi tersebut masih stabil. Namun, Direktur Rekayasa dan Infrastruktur Darat PT Pertamina Patra Niaga, Eduward Adolof Kawi, yang hadir di lokasi, mengakui bahwa secara nasional terjadi penurunan pembelian Pertamax sekitar 10 persen akibat kasus dugaan korupsi ini.
Wakil Ketua Komisi VI DPR dari Fraksi PDIP, Adisatrya Suryo Sulisto, menekankan pentingnya transparansi dan akuntabilitas Pertamina dalam menjaga kepercayaan masyarakat. Ia menyatakan bahwa pihaknya akan terus mengawasi dan memastikan Pertamina mengambil langkah konkret untuk mengembalikan kepercayaan publik.
Also Read
Langkah sidak ini menunjukkan komitmen Fraksi PDIP DPR dalam mengawasi kinerja BUMN dan memastikan pelayanan terbaik bagi masyarakat.