Baru-baru ini, muncul laporan bahwa Grab Holdings Ltd. dan GoTo Group sedang dalam pembicaraan lanjutan untuk melakukan merger dengan valuasi mencapai lebih dari US$7 miliar atau sekitar Rp114 triliun. Tujuan dari merger ini adalah untuk mengakhiri persaingan ketat dan perang harga yang telah berlangsung lama antara kedua perusahaan.
Namun, pihak GoTo telah membantah rumor tersebut. Sekretaris Perusahaan GoTo, RA Koesoemohadiani, menegaskan bahwa tidak ada kesepakatan dengan pihak mana pun terkait transaksi merger seperti yang beredar di media. Ia juga menyatakan bahwa berita serupa telah muncul beberapa kali dalam beberapa tahun terakhir dan hanya berdasarkan spekulasi.
Sebelumnya, kabar mengenai potensi merger antara Grab dan GoTo telah beredar beberapa kali, termasuk pada tahun 2020 dan awal 2024. Namun, hingga saat ini, tidak ada konfirmasi resmi mengenai rencana tersebut.
Also Read
Perlu dicatat bahwa baik Grab maupun GoTo telah mengalami kerugian finansial selama beberapa tahun terakhir akibat persaingan yang ketat di pasar Asia Tenggara. Merger antara kedua perusahaan ini dipandang sebagai langkah potensial untuk mengurangi biaya operasional dan tekanan persaingan di wilayah dengan lebih dari 650 juta konsumen.
Namun, hingga informasi lebih lanjut tersedia, kabar mengenai merger ini tetap bersifat spekulatif.