Pada Minggu dini hari, 13 April 2025, pesawat tempur Israel menyerang Rumah Sakit Baptis Al-Ahli di Kota Gaza, menghancurkan gedung utama dan memaksa rumah sakit tersebut menghentikan operasionalnya. Serangan ini terjadi di tengah intensifikasi serangan udara Israel di wilayah Gaza yang terkepung.
Menurut laporan, dua rudal menghantam bagian penerimaan rumah sakit, menyebabkan kebakaran dan kerusakan parah pada unit gawat darurat, laboratorium, dan apotek. Meskipun tidak ada korban jiwa yang dilaporkan dalam serangan ini, ratusan pasien terpaksa dievakuasi dan kini tanpa akses perawatan medis.
Militer Israel mengklaim bahwa rumah sakit tersebut digunakan oleh Hamas sebagai pusat komando untuk merencanakan serangan, namun tuduhan ini dibantah oleh Hamas. Pihak rumah sakit menyatakan bahwa mereka menerima peringatan dari seseorang yang mengaku sebagai perwakilan keamanan Israel, namun hanya diberikan waktu 18 menit untuk evakuasi, yang dianggap tidak memadai.
Rumah Sakit Baptis Al-Ahli, yang dikelola oleh Gereja Anglikan Yerusalem dan telah beroperasi sejak 1882, merupakan salah satu dari sedikit fasilitas medis yang masih berfungsi di Gaza. Dengan serangan ini, sistem kesehatan di Gaza semakin terpuruk, dengan lebih dari 85% infrastruktur medis di wilayah utara Gaza kini tidak dapat beroperasi.
Also Read
Serangan ini memicu kecaman internasional, termasuk dari Qatar dan Inggris, yang menyebut tindakan tersebut sebagai pelanggaran serius terhadap hukum kemanusiaan internasional. Hamas menyerukan investigasi internasional independen untuk mengungkap kebenaran di balik serangan ini.
Situasi kemanusiaan di Gaza terus memburuk dengan lebih dari 50.000 warga Palestina dilaporkan tewas sejak konflik dimulai pada Oktober 2023, mayoritas di antaranya adalah perempuan dan anak-anak.