Pemerintah Jepang, melalui panel ahli vulkanologi dan kesiapsiagaan bencana, telah merilis panduan mitigasi menghadapi potensi letusan besar Gunung Fuji, yang terakhir terjadi lebih dari 300 tahun lalu pada tahun 1707. Panduan ini menekankan pentingnya persiapan bagi warga, terutama di wilayah Tokyo dan prefektur sekitarnya, mengingat kemungkinan dampak abu vulkanik yang signifikan.
Rekomendasi Utama:
- Berlindung di Tempat Tinggal: Warga di area dengan timbunan abu kurang dari 30 sentimeter disarankan tetap berada di dalam ruangan dan menyimpan persediaan kebutuhan pokok untuk dua minggu.
- Evakuasi di Area Tertentu: Di wilayah dengan timbunan abu mencapai 30 sentimeter atau lebih, evakuasi diperlukan karena risiko keruntuhan bangunan, terutama rumah kayu, akibat beratnya abu basah saat hujan.
- Perhatian bagi Pasien Medis: Individu yang memerlukan perawatan medis intensif, seperti dialisis, dianjurkan mengungsi jika ketebalan abu mencapai 3 sentimeter, karena potensi pemadaman listrik berkepanjangan.
- Penguatan Infrastruktur: Pemerintah daerah dan pelaku usaha diimbau fokus pada pemeliharaan serta perbaikan infrastruktur vital untuk memastikan kelangsungan layanan dasar.
- Sistem Informasi dan Jalur Evakuasi: Pentingnya pengembangan sistem penyebaran informasi real-time mengenai prakiraan abu vulkanik dan penyiapan jalur evakuasi yang efektif.
Ketua panel, Profesor Emeritus Universitas Tokyo, Fujii Toshitsugu, menekankan bahwa meskipun Jepang belum mengalami letusan gunung berapi dengan penyebaran abu luas dalam 100 tahun terakhir, persiapan dini sangat penting untuk menghadapi potensi bencana semacam itu.
Also Read