Jepang saat ini tengah menghadapi kebakaran hutan terbesar dalam tiga dekade terakhir, yang telah menghanguskan sekitar 2.100 hektar lahan di Kota Ofunato, Prefektur Iwate. Kebakaran yang dimulai pada Rabu, 26 Februari 2025, telah menyebabkan kerusakan signifikan dan memaksa ribuan warga mengungsi.
Dampak Kebakaran
- Kerusakan Properti dan Korban Jiwa: Setidaknya 84 rumah telah rusak akibat kebakaran ini. Selain itu, seorang pria ditemukan tewas di jalan pada Kamis, dan pihak berwenang sedang menyelidiki apakah kematiannya terkait dengan kebakaran tersebut.
- Pengungsian Warga: Lebih dari 1.200 penduduk telah dievakuasi ke pusat-pusat penampungan sementara, seperti gimnasium sekolah. Selain itu, sekitar 2.000 orang lainnya memilih tinggal bersama teman atau kerabat.
Upaya Penanggulangan
Pemerintah Jepang telah mengerahkan lebih dari 2.000 personel, termasuk pasukan Bela Diri dan petugas pemadam kebakaran, untuk memadamkan api. Namun, upaya mereka terhambat oleh medan yang sulit dan kondisi cuaca yang tidak mendukung.
Also Read
Faktor Penyebab
Kebakaran ini diperparah oleh musim dingin yang kering dan angin kencang. Wilayah timur laut Jepang mengalami musim dingin terkering sejak pencatatan dimulai pada tahun 1946, dengan Kota Ofunato hanya menerima 2,5 mm curah hujan sepanjang Februari, jauh di bawah rata-rata bulanan 41 mm.
Tanggapan Pemerintah
Perdana Menteri Shigeru Ishiba berjanji akan mengerahkan sebanyak mungkin petugas pemadam kebakaran dan personel SDF untuk membatasi kerusakan. Ia menekankan bahwa meskipun kebakaran mungkin akan menyebar ke beberapa area, semua tindakan akan diambil untuk memastikan tidak ada dampak pada rumah-rumah warga.
Kebakaran ini merupakan yang terbesar di Jepang sejak akhir 1980-an, menyoroti perlunya langkah-langkah pencegahan yang lebih efektif di masa mendatang.