Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, menegaskan komitmennya untuk terus mengembangkan kekuatan nuklir negara tersebut. Dalam pidatonya pada peringatan hari jadi Tentara Rakyat Korea, Kim mengkritik kerja sama militer antara Amerika Serikat, Korea Selatan, dan Jepang, yang menurutnya meningkatkan ketegangan di kawasan dan menimbulkan ancaman serius bagi keamanan Korea Utara.
Kim menyoroti penempatan aset strategis nuklir AS di Semenanjung Korea dan latihan militer bersama yang dipimpin Washington sebagai faktor yang menciptakan ketidakseimbangan militer di Asia Timur Laut. Sebagai tanggapan, ia menegaskan kembali kebijakan Pyongyang yang tak tergoyahkan untuk lebih mengembangkan kekuatan nuklirnya guna meningkatkan pencegahan terhadap ancaman tersebut.
Selain itu, Kim menyatakan bahwa Korea Utara akan mengambil “tindakan balasan yang berkelanjutan” untuk memastikan keseimbangan militer regional, meskipun menegaskan bahwa negaranya tidak menginginkan ketegangan yang tidak perlu di kawasan tersebut.
Also Read
Pernyataan ini muncul di tengah meningkatnya kerja sama militer antara AS, Korea Selatan, dan Jepang, serta dukungan Korea Utara terhadap Rusia dalam konflik Ukraina. Kim menegaskan dukungan penuh Korea Utara kepada Rusia dalam mempertahankan kedaulatan dan keamanan nasionalnya.