Pada Kamis, 30 Januari 2025, lima warga negara Thailand yang disandera oleh kelompok Hamas sejak serangan pada 7 Oktober 2023 berhasil dibebaskan di Jalur Gaza. Mereka adalah Surasak Rumnao (32), Watchara Sriaoun (33), Sathian Suwannakham (35), Pongsak Thaenna (36), dan Bannawat Saethao (27).
Setelah pembebasan, kelima sandera tersebut dipindahkan ke Tel Aviv, Israel, untuk menjalani pemeriksaan medis di Pusat Medis Shamir. Dr. Osnat Levzion-Korach, Direktur pusat medis tersebut, menyatakan bahwa meskipun mereka ditahan dalam waktu lama tanpa paparan sinar matahari yang cukup, kondisi kesehatan mereka secara umum baik.
Perdana Menteri Thailand, Paetongtarn Shinawatra, menyampaikan terima kasih kepada berbagai pihak yang membantu dalam proses pembebasan ini, termasuk Qatar, Mesir, Iran, Turki, Amerika Serikat, Israel, dan Palang Merah. Ia juga mengumumkan bahwa Menteri Luar Negeri Thailand akan mengunjungi Israel akhir pekan ini untuk bertemu dengan para sandera yang dibebaskan.
Also Read
Sejak serangan Hamas pada Oktober 2023, total 31 warga Thailand telah disandera, menjadikan mereka kelompok warga asing terbesar yang ditawan. Mayoritas dari mereka bekerja di sektor pertanian di Israel selatan. Sebelumnya, pada November 2023, 23 sandera Thailand telah dibebaskan melalui negosiasi yang melibatkan Qatar dan Iran. Dengan pembebasan terbaru ini, masih ada tiga warga Thailand yang belum diketahui nasibnya.
Pembebasan ini merupakan bagian dari kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas yang dimulai pada 19 Januari 2025, dengan mediasi dari Amerika Serikat, Mesir, dan Qatar. Sebagai bagian dari kesepakatan tersebut, Israel juga membebaskan 110 tahanan Palestina.