Menjelang potensi larangan TikTok di Amerika Serikat, banyak pengguna platform tersebut mulai beralih ke aplikasi alternatif asal Tiongkok bernama RedNote. Aplikasi ini, yang dikenal sebagai Xiaohongshu atau “Little Red Book” di Tiongkok, telah menjadi aplikasi gratis yang paling banyak diunduh di Apple App Store per 13 Januari 2025.
Apa Itu RedNote?
RedNote adalah platform media sosial yang memungkinkan pengguna untuk membagikan video pendek, melakukan siaran langsung, dan berbagi konten gaya hidup. Sering dibandingkan dengan Instagram dan Pinterest, aplikasi ini menekankan pada konten e-commerce dan ulasan produk. Diluncurkan pada tahun 2013, RedNote telah menarik lebih dari 300 juta pengguna bulanan, dengan mayoritas pengguna berasal dari Tiongkok.
Also Read
/photo/2025/04/23/img-20250423-wa0004jpg-20250423123755.jpg?w=150&resize=150,150&ssl=1 "GWM Perkenalkan Teknologi Hybrid 4WD di Auto Shanghai 2025")
Mengapa Pengguna Beralih ke RedNote?
Kekhawatiran mengenai potensi larangan TikTok di AS telah mendorong pengguna untuk mencari alternatif. Pemerintah AS memberikan tenggat waktu hingga 19 Januari 2025 bagi ByteDance, perusahaan induk TikTok, untuk menjual aplikasi tersebut kepada pembeli yang disetujui. Jika tidak, TikTok akan dilarang dengan alasan keamanan nasional.
Meskipun sebagian besar konten di RedNote saat ini berbahasa Mandarin, antarmuka aplikasi ini semakin ramah bagi penutur bahasa Inggris, menarik minat signifikan dari pengguna Amerika. Beberapa kreator konten bahkan mempertimbangkan untuk mempelajari bahasa Mandarin untuk beradaptasi dengan platform baru ini.
Tantangan dan Pertimbangan
Meskipun popularitasnya meningkat, RedNote mungkin menghadapi tantangan serupa dengan TikTok terkait kekhawatiran keamanan data, mengingat kepemilikannya yang berbasis di Tiongkok. Selain itu, perbedaan budaya dan bahasa dapat menjadi hambatan bagi pengguna baru yang ingin berinteraksi di platform ini.
Alternatif Lain
Selain RedNote, aplikasi lain seperti Lemon8, yang juga dimiliki oleh ByteDance, mulai menarik perhatian sebagai alternatif potensial. Namun, aplikasi-aplikasi ini mungkin menghadapi ancaman larangan yang sama jika kekhawatiran keamanan nasional tetap berlanjut.
