Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) mengaku bertanggung jawab atas penembakan mantan Kapolsek Mulia, Iptu (Purn) Djamal Renhoat, yang terjadi pada Senin, 7 April 2025, di Kampung Wuyukwi, Distrik Mulia, Kabupaten Puncak Jaya, Papua Tengah.
Kapolres Puncak Jaya, AKBP Kuswara, membenarkan insiden tersebut dan menyatakan bahwa korban ditembak di rumahnya yang juga berfungsi sebagai kios. Korban mengalami luka tembak di bagian pipi kanan yang tembus ke leher belakang sebelah kiri dan meninggal dunia setelah dilarikan ke RSUD Mulia.
Juru Bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom, menyatakan bahwa penembakan tersebut dilakukan karena pihaknya telah mengamati aktivitas korban di wilayah konflik bersenjata. Ia juga mengimbau kepada seluruh pendatang dari Indonesia untuk segera meninggalkan wilayah konflik bersenjata di Papua agar tidak menjadi korban selanjutnya.
Sebby menambahkan bahwa TPNPB-OPM siap melanjutkan perjuangan mereka hingga pemerintah Indonesia mengakui hak kedaulatan orang Papua. Ia juga memperingatkan bahwa warga sipil Indonesia yang tetap berada di wilayah konflik bersenjata akan dicap sebagai agen intelijen militer pemerintah Indonesia.
Also Read