Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, telah memberlakukan tarif impor sebesar 104% terhadap produk-produk dari Tiongkok mulai Rabu, 9 April 2025. Langkah ini merupakan bagian dari kebijakan tarif yang lebih luas, termasuk penerapan tarif 10% pada semua impor dan tarif tambahan pada 57 negara lainnya.
Dampak pada Pasar Global
Penerapan tarif ini telah memicu penurunan tajam di pasar saham global. Indeks Nikkei 225 Jepang turun lebih dari 5%, sementara indeks Hang Seng Hong Kong dan pasar lainnya di Asia juga mengalami penurunan signifikan. Di Amerika Serikat, indeks S&P 500 dan Nasdaq Composite masing-masing turun 1,6% dan 2,1% pada hari sebelumnya.
Reaksi Tiongkok dan Negara Lain
Also Read
Tiongkok mengecam langkah ini dan berjanji untuk mengambil tindakan balasan. Negara-negara lain, termasuk Kanada dan Meksiko, juga terpengaruh oleh tarif tambahan yang diberlakukan oleh pemerintahan Trump.
Dampak pada Bisnis Kecil
Bisnis kecil di AS yang bergantung pada impor dari Tiongkok dan Vietnam menghadapi tantangan besar akibat kenaikan tarif ini. Beberapa pemilik usaha memperingatkan bahwa mereka mungkin tidak dapat bertahan jika perang dagang ini berlanjut.
Kritik dan Peringatan Ekonom
Para ekonom dan pemimpin bisnis telah mengkritik kebijakan tarif ini, dengan beberapa memperingatkan potensi resesi dan hilangnya jutaan pekerjaan di AS. Mantan Menteri Keuangan, Larry Summers, menyatakan bahwa perang dagang ini dapat menyebabkan resesi dan kehilangan dua juta pekerjaan.