Sepanjang bulan Januari 2025, Gunung Ibu di Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara, menunjukkan peningkatan aktivitas vulkanik yang signifikan. Hingga pertengahan bulan, tercatat telah terjadi lebih dari 100 letusan, dengan kolom abu vulkanik mencapai ketinggian hingga 2.500 meter di atas puncak.
Dampak Letusan
Peningkatan aktivitas ini berdampak langsung pada masyarakat sekitar. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Halmahera Barat melaporkan bahwa sekitar 255 jiwa telah mengungsi ke beberapa titik pengungsian di Desa Tongute dan Desa Akesibu.
Also Read
Langkah evakuasi ini diambil sebagai upaya pencegahan terhadap potensi bahaya lebih lanjut akibat erupsi.
Status Gunung Ibu
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) telah menaikkan status Gunung Ibu dari Level III (Siaga) menjadi Level IV (Awas) pada 15 Januari 2025.
Peningkatan status ini menunjukkan potensi erupsi besar yang dapat berdampak luas, sehingga masyarakat diimbau untuk tidak melakukan aktivitas dalam radius 4 km dari puncak, dengan perluasan sektoral hingga 5,5 km ke arah bukaan kawah di bagian utara.
Rekomendasi untuk Masyarakat
Mengingat aktivitas vulkanik yang masih tinggi, masyarakat di sekitar Gunung Ibu disarankan untuk:
- Mematuhi rekomendasi dan arahan dari pihak berwenang terkait zona bahaya.
- Menggunakan masker untuk menghindari dampak negatif dari paparan abu vulkanik.
- Mengamankan dokumen penting dan barang berharga sebagai langkah antisipasi jika diperlukan evakuasi lanjutan.
- Terus memantau informasi terkini dari sumber resmi seperti PVMBG dan BPBD setempat.
Dengan kewaspadaan dan kerjasama semua pihak, diharapkan dampak dari aktivitas Gunung Ibu dapat diminimalkan, dan keselamatan masyarakat tetap terjaga.