Diabetes mellitus adalah kondisi kronis yang ditandai dengan kadar gula darah tinggi akibat gangguan produksi atau fungsi insulin. Ada dua jenis utama diabetes: tipe 1 dan tipe 2. Diabetes tipe 1 disebabkan oleh kerusakan autoimun pada sel beta pankreas yang memproduksi insulin, sedangkan diabetes tipe 2 lebih umum dan berkaitan dengan faktor gaya hidup serta genetik.
Faktor Penyebab Diabetes Tipe 2:
- Obesitas dan Kelebihan Berat Badan: Kelebihan lemak tubuh, terutama di area perut, meningkatkan risiko resistensi insulin, kondisi di mana sel-sel tubuh tidak merespons insulin dengan baik. Obesitas berkontribusi pada sekitar 55% kasus diabetes tipe 2.
- Kurangnya Aktivitas Fisik: Gaya hidup sedentari atau kurangnya aktivitas fisik dapat menyebabkan peningkatan berat badan dan resistensi insulin. Aktivitas fisik yang teratur membantu mengendalikan berat badan dan meningkatkan sensitivitas insulin.
- Pola Makan Tidak Sehat: Konsumsi makanan tinggi lemak jenuh, trans, dan gula, seperti minuman manis, meningkatkan risiko diabetes. Mengganti lemak jenuh dengan lemak tak jenuh dan membatasi asupan gula dapat menurunkan risiko.
- Faktor Genetik: Riwayat keluarga dengan diabetes meningkatkan risiko individu mengembangkan kondisi ini. Beberapa gen telah diidentifikasi berperan dalam perkembangan diabetes tipe 2.
- Usia dan Etnisitas: Risiko diabetes tipe 2 meningkat seiring bertambahnya usia. Beberapa kelompok etnis, seperti Asia Selatan, Penduduk Kepulauan Pasifik, Latino, dan Penduduk Asli Amerika, memiliki risiko lebih tinggi.
- Kurang Tidur: Kurangnya tidur berkualitas telah dikaitkan dengan peningkatan risiko diabetes tipe 2. Tidur yang cukup penting untuk menjaga metabolisme glukosa yang sehat.
- Stres dan Faktor Psikologis: Stres kronis dapat mempengaruhi kadar hormon yang mengatur gula darah, meningkatkan risiko diabetes.
Pencegahan dan Pengelolaan:
Mengadopsi gaya hidup sehat dapat mencegah atau menunda onset diabetes tipe 2. Ini termasuk menjaga berat badan ideal, berolahraga secara teratur, mengonsumsi diet seimbang kaya serat dan rendah lemak jenuh, serta mengelola stres. Bagi mereka yang memiliki faktor risiko tinggi, konsultasi dengan profesional kesehatan untuk pemantauan dan saran lebih lanjut sangat dianjurkan.
Also Read