Bank Indonesia (BI) diperkirakan akan mempertahankan suku bunga acuannya di level 5,75% dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) yang dijadwalkan pada 23 April 2025. Keputusan ini diambil di tengah tekanan terhadap nilai tukar rupiah yang telah melemah lebih dari 4% sejak awal tahun dan mendekati rekor terendahnya.
Fokus pada Stabilitas Rupiah
Langkah BI untuk mempertahankan suku bunga bertujuan menjaga stabilitas nilai tukar rupiah dan mencegah arus keluar modal (capital outflow). Tekanan terhadap rupiah dipicu oleh ketidakpastian global, termasuk tarif impor 32% yang dikenakan oleh Amerika Serikat terhadap barang-barang Indonesia, meskipun saat ini tarif tersebut sedang dalam masa penangguhan selama 90 hari.
Prospek Penurunan Suku Bunga
Meskipun suku bunga diperkirakan tetap pada level saat ini dalam waktu dekat, beberapa ekonom memproyeksikan bahwa BI dapat menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin pada kuartal kedua dan ketiga tahun ini, tergantung pada perkembangan inflasi dan stabilitas nilai tukar.
Pelemahan rupiah juga dipengaruhi oleh kekhawatiran terhadap kebijakan fiskal domestik, termasuk rencana belanja besar-besaran pemerintah yang dapat meningkatkan defisit anggaran. Selain itu, pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan melambat menjadi sekitar 4,8% pada tahun 2025, turun dari proyeksi sebelumnya.
Also Read