Pramoedya Ananta Toer, sastrawan terkemuka Indonesia, dalam karya-karyanya seperti “Bumi Manusia” dan “Gadis Pantai”, menggambarkan tokoh-tokoh perempuan yang kuat, cerdas, dan revolusioner. Melalui karakter seperti Nyai Ontosoroh dan Gadis Pantai, Pram menyoroti perjuangan perempuan melawan ketidakadilan sosial, kolonialisme, dan feodalisme.
Namun, meskipun telah berlalu seratus tahun sejak kelahiran Pram, perempuan Indonesia masih menghadapi berbagai tantangan. Data menunjukkan adanya ketimpangan gender di berbagai bidang, seperti pendidikan, kesehatan, dan ekonomi. Misalnya, rata-rata lama sekolah untuk perempuan masih lebih rendah dibandingkan laki-laki, yang menunjukkan kesenjangan dalam akses pendidikan.
Selain itu, stereotip dan stigma terhadap perempuan masih kerap terjadi, membatasi peran dan partisipasi mereka dalam masyarakat. Meskipun ada kemajuan dalam pemberdayaan perempuan, masih banyak isu ketidaksetaraan yang perlu diatasi.
Also Read
Dengan demikian, meskipun telah terjadi perubahan signifikan sejak masa yang digambarkan dalam karya-karya Pram, perempuan Indonesia masih menghadapi tantangan dalam mencapai kesetaraan penuh. Oleh karena itu, upaya untuk memberdayakan perempuan dan menghapus ketidakadilan gender harus terus dilanjutkan.