Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia menegaskan komitmennya untuk mengeliminasi kanker serviks, menyusul tingginya angka kasus baru yang mencapai sekitar 36.000 per tahun. Sebagian besar kasus ini terdeteksi pada stadium lanjut, yang menyebabkan sekitar 21.000 kematian setiap tahunnya .
Sebagai langkah konkret, Kemenkes telah menyusun Rencana Aksi Nasional (RAN) Eliminasi Kanker Serviks dengan target ambisius untuk mencapai eliminasi penyakit ini pada tahun 2030. Strategi ini mencakup tiga pilar utama:
- Vaksinasi HPV: Menargetkan 90% anak perempuan usia 15 tahun untuk mendapatkan vaksinasi HPV hingga 2027, dan anak laki-laki selama 2028–2030.
- Skrining HPV DNA: Menargetkan 75% perempuan berusia 30–69 tahun untuk menjalani skrining dengan tes HPV DNA.
- Pengobatan: Menargetkan 90% perempuan dengan lesi pra-kanker dan kanker invasif untuk mendapatkan penatalaksanaan yang sesuai standar medis pada tahun 2030 .
Meskipun upaya ini telah dilakukan, tantangan geografis yang kompleks masih menjadi hambatan, terutama di wilayah terpencil dan kepulauan yang belum memiliki akses layanan kesehatan memadai. Sebagai solusi, Kemenkes akan membangun laboratorium pendukung di seluruh kabupaten dan kota di Indonesia untuk mempercepat diagnosis kanker serviks, terutama di fasilitas kesehatan yang belum memiliki sarana memadai .
Komitmen Indonesia dalam mengeliminasi kanker serviks mendapat dukungan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). WHO telah menetapkan strategi global untuk mengeliminasi kanker serviks sebagai masalah kesehatan masyarakat pada tahun 2030, dengan target 90% anak perempuan mendapatkan vaksin HPV pada usia 15 tahun, 70% perempuan telah diskrining dengan tes performa tinggi pada usia 35 dan 45 tahun, serta 90% perempuan dengan lesi pra-kanker mendapatkan pengobatan yang sesuai .
Also Read
Dengan implementasi RAN Eliminasi Kanker Serviks dan dukungan dari berbagai pihak, termasuk WHO, Indonesia berkomitmen untuk mengurangi angka kejadian dan kematian akibat kanker serviks. Upaya ini diharapkan dapat menyelamatkan 1,2 juta jiwa dari kanker serviks pada tahun 2070 .