Kementerian Kesehatan Republik Indonesia telah meluncurkan Buku Panduan dan Lembar Balik Tuberkulosis (TB) untuk memperkuat kapasitas tenaga kesehatan dan kader dalam upaya eliminasi TB pada tahun 2030. Peluncuran ini merupakan bagian dari program percepatan (Quick Win) yang bertujuan meningkatkan kualitas layanan kesehatan di Indonesia.
Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, menyatakan bahwa Indonesia masih menghadapi tantangan besar dalam penanganan TB, dengan angka kematian mencapai 136 ribu per tahun, setara dengan dua kematian setiap lima menit. Oleh karena itu, deteksi dini dan pengobatan menyeluruh menjadi kunci dalam mengatasi masalah ini.
Buku panduan ini dirancang untuk membantu tenaga kesehatan dan kader dalam memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya pengobatan TB secara tuntas. Selain itu, Kemenkes juga memperkenalkan pendekatan inovatif, seperti pendampingan pasien melalui kader dan tenaga kesehatan, serta perbaikan regimen pengobatan agar lebih singkat dan efektif, baik untuk pasien TB sensitif obat maupun resisten obat.
Also Read
Peluncuran buku panduan ini diharapkan dapat meningkatkan partisipasi aktif dari seluruh elemen masyarakat dalam upaya eliminasi TB di Indonesia. Menkes Budi menegaskan bahwa eliminasi TB bukan hanya tugas pemerintah, tetapi merupakan gerakan bersama seluruh masyarakat Indonesia.