Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan optimisme bahwa ekonomi Indonesia akan tumbuh sekitar 5% pada tahun 2025, meskipun menghadapi tantangan global seperti ketegangan perdagangan dan perlambatan ekonomi dunia.
Sri Mulyani menekankan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap solid berkat konsumsi rumah tangga yang terjaga, didukung oleh belanja pemerintah seperti Tunjangan Hari Raya (THR) dan bantuan sosial. Investasi juga menunjukkan tren positif, khususnya dari sektor properti swasta dan pengadaan alat berat.
Meskipun ada ancaman tarif sebesar 32% dari Amerika Serikat terhadap ekspor Indonesia seperti elektronik, pakaian, dan alas kaki, pemerintah aktif melakukan negosiasi untuk menghindari dampak negatif tersebut. Sri Mulyani memperkirakan bahwa jika tarif tersebut diterapkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa terpangkas hingga 0,5 poin persentase.
Nilai tukar rupiah tetap stabil di kisaran Rp16.560 hingga Rp16.855 per dolar AS, berkat intervensi Bank Indonesia di pasar valuta asing. Inflasi juga terkendali, dengan indeks harga konsumen tercatat 1,03% year-on-year per Maret 2025.
Also Read
Dengan koordinasi kebijakan fiskal dan moneter yang solid, serta upaya mitigasi terhadap risiko eksternal, pemerintah optimistis bahwa ekonomi Indonesia akan tetap tumbuh sekitar 5% pada tahun 2025, meskipun menghadapi ketidakpastian global.